Pengembangan Destinasi Pariwisata Halal Pada Era Otonomi Luas di Provinsi Nusa Tenggara Barat |
Author : Abdul Kadir Jaelani |
Abstract | Full Text |
Abstract :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis latar belakang lahirnya pengembangan Pariwisata Halal di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan kendala yang dialami dalam melaksanakan Perda Pariwisata Halal serta upaya yang dilakukan oleh Pemda tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, latar belakang lahirnya Perda tentang Pariwisata Halal di Provinsi Nusa Tenggara Barat berlandaskan pada tiga hal yaitu, pertama, landasan filosofisnya adalah pembangungan di bidang ekonomi dalam rangka mendukung terwujudnya percepatan kesejahteraan masyarakat, pemerataan kesempatan berusaha, memperoleh manfaat dan mampu menghadapi tantangan perubahan kehidupan dengan tetap memperhatikan sistem nilai budaya yang berlaku di masyarakat sesuai dengan nilai-nilai luhur pancasila. Kedua, landasan sosiologis pengembangan Pariwisata halal adalah aspek demografis dan geografis Provinsi Nusa Tenggara Barat sangat menunjang pelaksanaan pariwisata. Ketiga, landasan yuridis pengembangan Pariwisata halal adalah atribusi dan delegasi dari Pasal 18 ayat (6) UUD 1945, Pasal 9 UU No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, Pasal 12 ayat (3) hurup b dan Pasal 236 UU No, 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Pasal 5 Permenparkreat No. 2 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Usaha Hotel Syari’ah. |
|
Kajian Kesesuaian, Daya Dukung dan Aktivitas Ekowisata di Kawasan Mangrove Lantebung Kota Makassar |
Author : Rini, Isdradjat Setyobudiandi, Mukhlis Kamal |
Abstract | Full Text |
Abstract :Kawasan ekosistem mangrove Lantebung merupakan contoh kawasan rehabilitasi mangrove yang cukup berhasil sejak tahun 2010 hingga sekarang. Kini, ekowisata mangrove akan dikembangkan sebagai bentuk pengelolaan yang tepat untuk menjamin keberlanjutan konservasi dan rehabilitasi sekaligus mendorong ekonomi masyarakat lokal. Sehingga, tujuan penelitian ini adalah menghitung indeks kesesuaian wisata, menghitung daya dukung kawasan dan mengidentifikasi kegiatan ekowisata yang dapat dilakukan di dalam kawasan. Perhitungan indeks kesesuaian kawasan menggunakan rumus IKW = [?Ni/Nmaks] x 100%, perhitungan daya dukung kawasan dengan menggunakan rumus DDK = K x [Lp/Lt] x [Wt/Wp] dan identifikasi kegiatan ekowisata dilakukan dengan identifikasi visual dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kawasan mangrove Lantebung sesuai (S) untuk kegiatan wisata dengan nilai kesesuaian sebesar 66,67%. Panjang kawasan yang dapat dimanfaatkan 2 km atau seluas 12 ha dan daya dukung sebesar 182 orang/hari (buka 8 jam/hari), jika berdasarkan pada jam buka pengelola (12 jam/hari) maka daya dukungnya menjadi 274 orang/hari. Untuk jenis kegiatan wisata yang dapat dilakukan berjumlah 7 kegiatan, yaitu fotografi (photography), tracking, pengamatan satwa burung (bird watching), pengamatan mangrove (education), pembibitan (education), wisata perahu (boating) dan menikmati suasana matahari tenggelam.
Kata kunci: daya dukung kawasan, ekowisata mangrove, indeks kesesuaian wisata, Lantebung |
|
Pembuatan Meringue Pavlova Mengunakan Air Rendaman Kacang Chickpeas Sebagai Pengganti Putih Telur |
Author : Chairul Salim, Vienna Artina Sembiring, Yonathan Raditya |
Abstract | Full Text |
Abstract :Meringue adalah campuran dasar putih telur yang dikocok bersama gula hingga mengembang. Teksturnya yang creamy membuatnya menjadi favorit bagi terciptanya beberapa produk pastry lainnya seperti pavlova, mousse, baked alaska, macaron, souffle, dacquoise dan bahkan sponge cake. Pavlova adalah makanan penutup yang terbuat dari meringue lalu diisi dengan pastry cream dan dihias dengan menggunakan stroberi dan atau kiwi dan markisa pure. Meski menggunakan putih telur, sebenarnya masih ada sekelompok orang yang belum bisa menikmati produk meringue dan olahan yang lezat. Beberapa dari orang-orang yang alergi terhadap telur atau yang mengadopsi gaya hidup vegan. Alergi telur biasanya disebabkan oleh kandungan protein telur yang terkandung dalam albumin. Chickpea memiliki kandungan gizi yang unik dibandingkan dengan kacang polong dan produk nabati lainnya, dalam buncis mengandung protein dengan proporsi lebih tinggi sekitar 17% -30%. Kandungan protein lain yang juga ditemukan pada buncis adalah albumin dan globulin. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian eksperimental. Dalam penelitian eksperimental ini, perancangan eksperimental yang dilakukan adalah pemanfaatan kacang tanah kacang tanah sebagai pengganti putih telur dalam pembuatan meringue pavlova. Perlakuan yang diberikan hanya satu yaitu 100% pengganti putih telur dengan kacang kacang kacang 100% sebagai bahan utama pembuatan pavlova meringue. Meringue pavlova yang terbuat dari 100% buncis memiliki kualitas yang bersaing dengan meringue pavlova yang terbuat dari 100% putih telur dan bisa diterima dengan baik oleh konsumen |
|
Pengaruh Product Knowledge dan Brand Association Terhadap Purchase Intention Kawasan Kampung Kreatif Dago Pojok |
Author : Luthfi Maulana Ridwan, Ani Solihat, Andry Trijumansyah |
Abstract | Full Text |
Abstract :Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran pengaruh “Pengaruh Product Knowledge dan Brand Association terhadap Purchase Intention pada Kawasan Kampung Kreatif Dago Pojok”. Adapun yang menjadi target populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengunjung kampung kreatif dago pojok dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 60 orang responden. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah Deskriptif Verifikatif dan alat analisis yang digunakan adalah Regresi Linear Berganda yang bertujuan untuk mengukur sejauh mana pengaruh hubungan antara variabel satu dan lainnya dan juga menggunakan Uji Hipotesis F dan T yang bertujuan untuk melihat pengaruh Variabel product knowledge, brand association dan purchase intention berpengaruh secara parsial ataupun simultan. Persmaan Regresi Linear didapatkan berdasarkan hasil uji statistik pada program SPSS yaitu Y = 7.846 + 0.279 (X1) + 0.261 (X2) dan hasil koefisien Korelasi R sebesar 0.564 yang menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang kuat antara masing-massing variabel. Sedangkan hasil Koefisien Determinasi R2 sebesar 0,375 yang berarti bahwa Product Knowledge dan Brand Association mampu mempengaruhi Purchase Intention dengan persentasi 37.5% sedangkan sisanya 62.5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian. Dapat disimpulkan bahwaa dari hasil uji SPSS bahwa semua Variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan bila di uji scara bersama-sama ataupun di uji scara parsial. |
|
Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Keputusan Mengunjungi Festival Cap Go Meh di Singkawang |
Author : Putri Rizkiyah, Adinoto Nursiana, Rahmat Ingkadijaya |
Abstract | Full Text |
Abstract :Festival Budaya Cap Go Meh yang diselenggarakan di Kota Singkawang merupakan festival budaya tahunan yang diselenggarakan pada hari kelima belas setelah perayaan Tahun Baru Cina (Imlek). Pada tahun 2016 tingkat kunjungan wisatawan menurun dari tahun-tahun sebelumnya yang mengakibatkan tidak tercapainya target yang ditetapkan pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi profil atau karakteristik wisatawan domestik maupun mancanegara yang mengunjungi festival budaya Cap Go Meh di kota Singkawang, dan (2) mengetahui sejauhmana pengaruh unsur-unsur bauran promosi terhadap keputusan wisatawan mengunjungi festival budaya tersebut. Metode yang digunakan adalah metode survei, dengan menyebarkan kuesioner kepada 200 responden. Data dianalisis dengan menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan, bauran pemasaran berpengaruh signifikan terhadap keputusan wisatawan mengunjungi Festival Budaya Cap Go Meh di Kota Singkawang, namun secara parsial hanya terdapat satu variabel yang berpengaruh yaitu variabel proses. |
|
Optimalisasi Manajemen Kenyaman Wisata di Rumah Makan Saung Sobat, Garut |
Author : Suryana |
Abstract | Full Text |
Abstract :Optimalisasi Manajemen Kenyamanan Wisata di rumah makan Saung Sobat merupakan hasil penelitian bidang manajemen pariwisata dalam paparan kualitatif deskriptif. Manajemen Kenyamanan Wisata adalah salahsatu hal yang utama dalam pelayanan pariwisata. Rumah makan Saung Sobat berusaha melakukan optimalisasi manajemen kenyamanan wisata dalam pelayannannya yang sudah berjalan selama beberapa tahun. Hal ini dibuktikan dengan penyajian pelayanan dengan optimalisasi manajemen kenyamanan wisata bahkan keamanan bagi para pengunjung yang direalisasikan dalam berbagai hal seperti letak restauran yang strategis, tata letak area parkir, ruang makan indoor dan outdoor yang berupa saung-saung yang terletak diatas kolam dan dekat dengan area parkir yang membuat para tamu merasakan kenyamanan dan juga disajikan sisi lain yaitu live music sebagi hiburan dan penambah kenyamanan berada didalam rumah makan beserta keramahan khas daerah Prahyangan. Itulah wujud dari implementasi optimalisasi manajemen kenyamanan wisata dalam pelayanan sebuah restauran, Rumah Makan Saung Sobat, Garut. |
|
Community Based Tourism Tantangan Dusun Nglepen dalam Pengembangan Desa Wisata |
Author : Dhimas Setyo Nugroho |
Abstract | Full Text |
Abstract :Masyarakat Dusun Nglepen pada awalnya adalah masyarakat pedesaan yang mayoritas menggantungkan mata pencaharian sebagai petani. Setelah bencana gempa bumi 5,9 skala richter yang menimbulkan kerusakan parah pada Sabtu 27 Mei 2006, Dusun Nglepen direlokasi ke wilayah lain, dibangun dengan bangunan rumah tahan gempa berbentuk kubah (dome). Keunikan desain rumah dome justru menjadi daya tarik desa wisata yang sangat diminati. Disisi lain, peralihan sosio-kultural masyarakat Dusun Nglepen menjadi masyarakat pariwisata sangat menarik untuk diamati. Artikel ini menyajikan gambaran tantangan dalam pengembangan Community Based Tourism Dusun Nglepen yang dikaji berdasarkan teori partisipasi masyarakat melalui analisis deskriptif kualitatif. Hasil menunjukan bahwa semakin tinggi partisipasi warga, maka semakin tinggi dampaknya tehadap masyarakat. Dampak yang ditemukan cenderung bernilai positif bagi masyarkat baik secara ekonomi maupun sosial budaya. Selanjutnya dampak positif yang dirasakan masyarakat cenderung mempengaruhi tingkat partisipasi dalam pengembangan pariwisata. |
|